Wednesday, August 27, 2025

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol jaringan yang secara otomatis menetapkan alamat IP dan informasi konfigurasi lainnya kepada perangkat di jaringan, seperti alamat server DNS dan gateway default. Protokol ini bekerja dengan model klien/server, di mana DHCP Server mendistribusikan alamat IP dan parameter jaringan ke DHCP Client (perangkat yang meminta). Penggunaan DHCP menyederhanakan administrasi jaringan besar dengan mencegah konfigurasi manual yang memakan waktu dan mengurangi potensi konflik alamat IP.

Fungsi Utama DHCP:

Penetapan Alamat IP Otomatis:

Mendistribusikan alamat IP secara dinamis kepada perangkat baru yang terhubung ke jaringan.

Distribusi Konfigurasi Jaringan:

Memberikan informasi penting lainnya selain alamat IP, seperti:

Subnet Mask: Menentukan bagian dari alamat IP yang merupakan jaringan dan bagian mana yang merupakan host.

Gateway Default: Alamat IP router yang digunakan untuk mengirim data ke luar jaringan lokal.

Server DNS: Server yang menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP.

Cara Kerja (Sederhananya):

1. Penemuan (Discover):

Perangkat yang baru terhubung ke jaringan akan mengirimkan pesan "DHCP Discover" untuk mencari server DHCP.

2. Penawaran (Offer):

Server DHCP merespons dengan pesan "DHCP Offer" yang berisi alamat IP yang tersedia dan informasi konfigurasi jaringan lainnya.

3. Permintaan (Request):

Klien akan meminta alamat IP yang ditawarkan dengan pesan "DHCP Request".

4. Pengakuan (Acknowledge):

Server DHCP mengonfirmasi alokasi alamat IP dengan mengirimkan pesan "DHCP Acknowledge".

Keuntungan Menggunakan DHCP:

Efisiensi:

Administrator tidak perlu mengonfigurasi IP address secara manual untuk setiap perangkat, terutama pada jaringan berskala besar.

Mengurangi Kesalahan:

Meminimalkan risiko kesalahan konfigurasi dan konflik alamat IP antar perangkat.

Fleksibilitas:

Memudahkan penambahan atau penghapusan perangkat di jaringan tanpa perlu pengaturan IP secara manual.

Risiko DHCP:

IP Spoofing: Perangkat tidak sah dapat mencoba menyamar sebagai perangkat lain di jaringan dengan menggunakan alamat IP curian, yang dapat menyebabkan pencurian data atau gangguan layanan, seperti serangan Denial of Service (DoS).